Pesan menyejukkan dari Prof. Dr. K.H Said Aqil Siradj MA. di dalam kitab Ad-durratun Nafisah Min Syuruh Al-akbar Athoiyyah, Syaikh Abu Al-hasan Asy-syadzily pernah berkata :
"Mata hati sama halnya mata kepala. Jika ada sesuatu yang masuk ke dalam mata kepala, maka akan mengganggu penglihatan. Bila gangguan itu semakin parah, akan menyebabkan kebutaan. Demikian pula bila ada bisikan buruk dalam sanubari, maka akan mengganggu penglihatan, mengotori pikiran, dan juga menghilangkan keinginan untuk melakukan kebaikan. Melakukan keburukan juga dapat mengikis amalan kebaikan seseorang. Bila ia terus menerus melakukan keburukan itu, maka amalan shaleh akan terlepas dari dirinya. Dengan demikian, ketika keburukan sampai pada puncaknya, yaitu mencaci umat, berbuat kedzaliman, mencintai harta, pangkat, dan jabatan duniawi, maka Islam secara keseluruhan akan terlepas dari dirinya. Janganlah engkau tertipu dengan nama Islam pada lahirnya saja (tanpa ada ruhnya), sedangkan ruh Islam adalah mencintai Allah, Rasulullah, dan mencintai Ahlu Bait serta orang-orang shaleh".
Renungan spiritual ini menjadi teguran buat kita semua. Kini keterbukaan dunia, lewat berbagai media, media digital, menimbulkan berseliwerannya fitnah, caci maki dan angkara murka. Di tengah-tengah degradasi moral tersebut, kita sepantasnya mengingat kembali jalan spiritual tasawuf, karena boleh jadi kita telah berislam, tetapi hanya luar dan kulitnya saja, sedangkan hati dan batin kita masih penuh kedustaan dan terus mengikuti keberadaan Allah.
0 comments:
Post a Comment