Penanggalan atau Tarikh Masehi adalah penanggalan yang dipakai secara internasional, dan oleh kalangan gereja dinamakan _Anno Domini_ (AD) terhitung sejak kelahiran Nabi Isa. as (Yesus). Penanggalan Masehi adalah _sebutan untuk penanggalan atau penomoran tahun yang digunakan pada kalender Julian dan Gregorian_.
Mulanya penanggalan di kekaisaran Roma ditetapkan berdasarkan berdirinya Kota Roma dan dikenal dengan sistem AUC (Ab Unde Condita, sejak berdirinya kota). Atas perintah Kaisar _Justinian_, seorang Rahib Katolik, Dionisius Exoguus pada tahun 527 M ditugaskan pimpinan Gereja untuk membuat perhitungan tahun dengan titik tolak tahun kelahiran Yesus. Karena itulah, penanggalan ini menggunakan istilah Masehi (M) dan Sebelum Masehi (SM) yang merujuk pada kelahiran Nabi Isa a.s (Yesus), atau Mesias (Masehi)
Kata Masehi (disingkat M) dan Sebelum Masehi (disingkat SM) berasal dari bahasa Arab (المسيح), yang berarti "yang membasuh," "mengusap" atau "membelai". Kata ini dalam terjemahan Alkitab bahasa Arab dipakai untuk istilah bahasa Ibrani "Mesiah" atau "Mesias" yang artinya "Yang diurapi".
Dalam bahasa Latin penanggalan ini disebut "Anno Domini" (disingkat AD yang berarti "Tahun Tuhan") yang dipakai luas di dunia. Dalam bahasa Inggris pada zaman modern muncul istilah Common Era yang disingkat "CE" (secara harfiah berarti "Era Umum"), sedangkan waktu sebelum tahun 1 dipakai istilah "Before Christ" yang disingkat BC (artinya sebelum [kelahiran] Kristus) atau Before Common Era yang disingkat "BCE" (Sebelum Era Umum).
Sistim penanggalan dan perhitungan hari yang digunakan dalam kalender *Masehi* didasarkan pada ilmu astrologi yaitu ilmu tentang pergerakan benda-benda langit seperti matahari, bulan dan rasi bintang. Astrologi berasal dari Mesapotamia, daratan diantara sungai Tigris dan Eufrat, daerah asal orang Babel kuno (kini Irak Tenggara). Ilmu ini berkembang sejak jaman pemerintahan Babel kuno, kira-kira tahun 2000 SM.
Awalnya, para ahli perbintangan di Mesir kira-kira 1000 SM, mempelajari benda-benda langit hanya untuk ramalan umum mengenai masa depan. Pengetahuan astrologi ini kemudian diambil alih suku bangsa Babel.
Astrologi Babel-lah yang kemudian mengembangkan suatu sistem yang menghubungkan perubahan musim dengan kelompok-kelompok bintang tertentu yang disebut rasi atau konstelasi. Tetapi antara tahun 600 SM dan 200 SM, mereka mulai mengembangkan suatu sistem untuk menghitung penanggalan hari dan menggambar horoskop perorangan.
Penanggalan Masehi sendiri sangat dipengaruhi oleh tradisi astrologi Mesir kuno, Mesopotamia, Babel, Yunani, dan Romawi Kuno serta dalam perjalanannya mendapat intervensi Gereja.
Masa sebelum kelahiran Yesus dinamakan masa sebelum Masehi. Semua peristiwa dunia sebelumnya dihitung mundur alias minus. Dengan sebuah gagasan teologis bahwa Yesus sebagai penggenapan dan pusat sejarah dunia. Tahun kelahiran Yesus dihitung sebagai tahun pertama atau awal perjanjian baru. Sebagai catatan, bahwa tahun kelahiran Yesus itu langsung dianggap sebagai tahun 1, sedang tahun sebelumnya adalah 1 SM (-1), yang artinya dalam kalender Masehi tidak dikenal tahun 0. Hal ini dimaklumi karena, angka 0 (nol) sendiri baru ditemukan jauh setelah itu, yaitu pada abad ke-8 M oleh Muhammad bin Musa Al-Khawarizmi.
Tarikh yang berdasarkan sistem matahari ini sebelum menjadi sempurna seperti yang kita kenal sekarang mengalami sejarah yang cukup panjang, sejak zaman Romawi, jauh sebelum pemerintahan Julis Caesar.
Monday, February 27, 2017
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment