DON'T BREAK THE CHAIN (JANGAN RUSAK RANTAINYA), sebuah nama metode pencapaian yang terkenal.
Dalam metode ini, kau menetapkan target bagi diri sendiri dalam jangka harian atau mingguan. Kau harus menyilang hari-hari ketika targetmu telah tercapai. Kemudian kau buat rantai dengan tanda silang itu. Namun kau punya masalah....
Para motivator berkata, "KAU HARUS PUNYA TARGET.
1. Jangan tidur lebih dari 6 jam
2. Belajarlah bahasa baru
3. Baca satu buku tiap minggu
Jangan berhenti! Terus berlari! Jangan menyerah dalam mimpimu. Jangan rusak-rantainya!"
Ini kisahku dengan rantai-rantai itu. Dengan puluhan, ratusan, atau ribuan target.
Aku tidak menyangkal, Aku juga punya kalender, menyilangnya setiap hari, dan mengejar banyak target. Bukanlah suatu masalah, tapi tahukah kau? Mereka tidak membicarakan hal terpenting darinya.
Aku akan memberimu contoh matematika. Bayangkan kau menjumlahkan angka dan bayangkan angka-angka yang kau jumlahkan tahun ini misalnya. 35 totalnya dan kau memulainya dari tahun ini. Misalnya kau tambahkan 4 tahun ini, dan kau tambahkan 8 tahun depan, dan seterusnya. Dan ada waktu yang tak diketahui menghitung mundur dan ketika ia berakhir, kau tidak bisa menambahkannya lagi. Dan kau mulai untuk menambahkannya +4+8+7+3+.... Kau dengan ambisius menjumlahkannya. Kau terus menambahnya. +6+5.. dan oke.
Mereka berkata "Waktunya habis". Kemudian kau menyadari bahwa kau menjumlahkan semua angkanya dalam tanda kurung besar dan harus dikalikan dengan 0 pada akhirnya. Ia menghapus semua angka yang kau jumlahkan selama bertahun-tahun. Dan hasilnya menjadi NOL. semua angkamu telah dihapuskan oleh angka NOL. Sebuah penyesalan datang dalam dirimu. Kau berkata, "Kuharap aku tahu akhirnya sejak dari awal dan menyadari angka NOL itu, dan mengubahnya dengan angka 1 sebelum aku mulai menjumlahkan".
Aku pikir kau tahu maksudku. Kau mungkin punya target untuk tahun ini atau dua tahun depan. Belajar bahasa baru, membaca buku tiap minggu, menaikkan gajimu menjadi $ 15000, tidak tidur lebih dari 6 jam, dan sebagainya. Tapi untuk apa kita menyiapkan target ini? Kenapa kita tidak memutus rantainya, jika ini hanya untuk kenikmatan dunia pada akhirnya? Karena semua ini akan berakhir menjadi NOL dengan kematian. Kematian akan menghapus semuanya.
Orang yang tahu bahasa Inggris akan sama dengan orang yang tidak tahu. Orang yang bergaji lebih besar akan sama dengan orang bergaji kecil. Jadi jika pada akhirnya kematian akan membuat nol segalanya, jadi apa tujuannya menambah lebih banyak angka dengan ambisius? Ini hanya akan menambah kekecewaan yang kau rasakan.
Jadi hal logisnya adalah menyadari keseluruhannya sejak awal. Dalam hidup yang tak kita ketahui kapan akan berakhir ini, tugas pertamaku adalah menjauhkan kematian yang menjadikan nol usahaku.
Nah, bisakah aku mencegah kematian sia-sia itu? Segalanya akan lepas dari genggaman dan hilang. Apakah ada cara yang dapat mengubah itu menjadi sesuatu yang abadi?
Maksudku, apakah ada cap keabadian sehingga aku bisa mencapai semua hal yang aku inginkan dan mengatakan, "Lihatlah! Semua ini sudah dicap bro! Kau tidak dapat menghapusnya oke? Mereka akan bertahan selamanya."
Namun, satu-satunya yang dapat mengatakan itu adalah Sang Pencipta. Dan Ia berfirman kullusyaiin haalik Al qasas 88, SEMUANYA (bahasa yang kau pelajari, uang yang kau dapat, buku yang kau baca) segalanya akan binasa, Illa wajah kecuali jalan kembali pada-Nya.
Jadi Pencipta hidup kita berfirman, jika niatmu untuk Allah, jika hal yang kau lakukan untuk mencari Ridha-Nya, ia takkan hilang. Ia akan menjadi keabadian di surga. Belajar sebuah bahasa, membaca buku tiap minggu, menjadi kaya dan segalanya, jika ini dilakukan untuk-Nya, semua akan dicap keabadian!
Misalnya, "Di tahun ini aku akan belajar bahasa Inggris 10 menit tiap harinya." Untuk apa? "Karena berdakwah dalam bahasa Inggris sangat penting, dan aku ingin mencari Ridha Allah dengan hal itu." Angka nol itu telah menjadi 1.
"Tahun ini, aku akan membaca buku tiap minggu" Kenapa? "Karena ini cara agar menjadi berilmu dan menjadi muslim yang lebih baik. Dan Allah yang Maha Kekal akan Ridha Dengannya." Kabar baiknya! Nol itu berubah menjadi 1 karena sekarang Ridha-Nya tergantung niatmu.
"Aku menaikkan keuntungan perusahaanku sampai $150000." Untuk apa? "Karena aku akan gunakan uang itu untuk menyebarkan pesan Al Qur'an pada Dunia dan pemberitaan yang akan menuai Ridha-Nya." Kau telah menghapus angka nolnya. Karena sekarang, tujuanmu adalah kepada-Nya! Kita terus menambahkan seperti ini sepanjang hidup kita dan mereka tidak akan berakhir dengan kematian.
Orang yang mencari Ridha Allah dengan tindakan mereka, membunuh kematian mereka. Kematian tidak bisa membuat angka menjadi Nol. Jika hal yang kita lakukan adalah untuk mencari Ridha-Nya, ini akan kekal. Kau mungkin berkata, "Aku tidak mencintai-Nya setinggi itu dan mungkin aku tidak percaya pada-Nya sampai seperti itu. Jadi bagaimana aku bisa melakukan segalanya untuk-Nya? Aku bahkan tidak tahu siapa Dia!"
Kau bahkan tidak tahu siapa Dia. Dan inilah tugas pertama kita dalam hidup ini. " Mengenal-Nya..." Semakin kau mengenal-Nya, semakin kau mencintai-Nya. Dan semakin kau mencintai-Nya, semakin kau mencari ridha-Nya dalam perbuatanmu".
Ketahuilah Dia! Siapa yang menciptakanmu? Apa yang diinginkan-Nya? Kenapa Dia memberikan milyaran hal tiap harinya? Bacalah! Cari tahu! Mengubah Nol menjadi satu adalah proses seumur hidup. Mulailah titik dimana kau melewatkannya dan cobalah memperbaikinya. Seperti motivator katakan, "Jangan hancurkan rantainya. Tapi pelihara rantainya untuk menggapai Ridha-Nya!", "Lari! Tapi larilah menuju keabadian!"
Waktu yang tidak diketahui terus menghitung mundur. Dan sebelum menjumlahkan angkanya, hal pertama yang harus dilakukan adalah menghapus angka Nol itu dan menggantinya menjadi satu. Kalau tidak segala yang kau jumlahkan akan terhapus.
"Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu'min diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. [QS. At-Taubah : 111]
Sumber
https://youtu.be/R1I-SRj04KQ
0 comments:
Post a Comment