Thursday, July 13, 2017

ISLAM MAZHAN SYIAH DALAM AL-QUR'AN DAN HADIS

*12 kali* di dalam al-Quran digunakan perkataan *Syiah* dan mushtaqqaatnya _(yakni kalimat2 yg berasal dari kata syiah)._

Istilah *“Syiah”* adalah sebuah kata sifat yang digunakan umat muslim yang mengikuti para imam (Ahl al-Bayt) dari keluarga Nabi Saw.

Mereka menggunakannya bukan untuk alasan sektarianisme atau untuk menyebabkan perpecahan di kalangan umat Islam.

Mereka menggunakannya karena Alquran menggunakannya, Nabi Muhammad Saw menggunakannya dan kaum muslim awal menggunakannya, sebelum istilah seperti *Sunni atau Salafi* ada.

Bagaimana mungkin Nabi Saw menggunakan istilah yang memecah belah?

Apakah Nabi Ibrahim seorang sektarian?
Bagaimana dengan Nabi Nuh dan Nabi Musa?

Jika Syiah adalah istilah yang memecah belah atau sektarian, Allah tidak akan menggunakannya bagi para nabi-Nya yang agung dan Nabi Muhammad Saw juga tidak akan memuji mereka.

Perlu ditekankan bahwa Nabi Saw tidak pernah ingin membagi muslim ke dalam kelompok-kelompok.

Beliau Saw menyeru manusia untuk mengikuti Imam Ali As sebagai wali selama hidupnya, dan sebagai penggantinya dan khalifahnya setelah beliau Saw.

Sayang sekali mereka yang memperhatikan keinginan Nabi Saw hanya sedikit sekali dan mereka di kenal dengan *“Syiah Ali”.*

Para pengikut Ali dijadikan subjek dengan berbagai diskriminasi dan tuduhan, bahkan menderita sejak wafatnya Nabi Muhammad Saw.

Jika semua muslimin taat pada apa yang Nabi saw inginkan,
maka tidak akan ada golongan-golongan di dalam Islam.

Di dalam hadisnya, Rasulullah Saw berkata :
_*"Tak lama setelah saya (wafat), perselisihan dan kebencian akan muncul di antara kalian, apabila keadaan demikian muncul, pergi dan carilah Ali, karena dia dapat memisahkan Kebenaran dari kebatilan”.*_

_Ali Muttaqi al-Hindi, Kanz al-'Ummal, (Multan) jil. 2 p. 612, no. 32964_

Mengenai ayat Quran yang telah dikutip, beberapa ulama Sunni meriwayatkan dari Imam Ja'far al-Sadiq (As), imam keenam Syiah dari keluarga suci Nabi Muhammad Saw (Ahl al-Bayt):

*"Kami adalah tali Allah ketika Allah berfirman:* _*Dan berpegang teguhlah kamu sekalian pada tali Allah dan janganlah bercerai berai.*_

_al-Tha'labi, Tafsir al-Kabir, pada tafsir surat 3:103_
_Ibn Hajar al-Haytsami, al-Sawa'iq al-Muhriqah, (Kairo) bab 11, bag.1, hal. 233_

*Jadi, jika Allah mencela sekatarianisme, Dia mencela mereka yang memisahkan diri dari tali-Nya, bukan kepada mereka yang berpegang teguh padanya!*

*_Kesimpulan:_*

*Kita telah saksikan bahwa istilah _Syiah_ sudah digunakan dalam Alquran untuk para pengikut dari hamba-hamba Allah yang saleh, dan terdapat di dalam hadis-hadis dari Nabi Saw untuk para pengikut Imam Ali As .*

*Barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Nya, maka dia selamat dari perdebatan di dalam agama, berpegang teguh pada Tali Allah yang kuat dan diberikan kebahagiaan abadi di surga.*

_Untuk mencari lebih dalam tentang Islam yang sejati, kunjungi:_
_*http://al-islam.org/faq/*_

*Syiah di dalam alQuran.*

Kata *“Syiah”* bermakna *“pengikut” ; “anggota dari suatu golongan”.*_

_*Allah telah menyebutkannya di dalam Quran bahwa beberapa hamba-Nya yang saleh* (para nabi) *adalah syiah bagi hamba-hamba lain-Nya yang saleh.*_
_*Dan sungguh Ibrahim termasuk dari Syiah-nya (Nuh).*_
_(Quran 37:83)_

_*Dan dia (Musa) masuk ke kota ketika penduduknya sedang lengah, dan dia mendapati padanya dua laki-laki berkelahi.*_

_*Seorang dari Syiahnya* (Bani Israil) *dan yang seorang lagi dari golongan musuhnya* (Qibthi)._
_*Maka yang dari golongannya itu meminta pertolongan dari golongan musuhnya.*_
_(Quran 28:15)_

Jadi *Syiah* adalah kata resmi yang digunakan Allah di dalam Alquran-Nya untuk para nabi-Nya yang agung juga para pengikutnya.

Jika seseorang adalah *Syiah* _(pengikut)_ dari hamba-Nya yang saleh, maka tidak ada yang salah untuk menjadi seorang *Syiah.*

Di sisi lain, jika seseorang menjadi *Syiah* dari seorang tiran atau penjahat, dia akan bernasib sama dengan pemimpinnya.

Alquran menyatakan bahwa di hari kebangkitan seseorang akan datang berkelompok, dan setiap kelompok memiliki pemimpin _(imam)_ di depannya.

Allah berfirman:
_(Ingatlah) *pada hari di mana setiap orang dipanggil bersama imamnya*_
 _(Quran 17:71)_

Pada hari kebangkitan, nasib *“para pengikut”* dari setiap kelompok tergantung dari pada nasib dari para imamnya _(bukti bahwa mereka mengikuti imamnya)._

Allah menyebutkan dalam Alquran bahwa ada dua tipe dari Imam :
_*Dan Kami jadikan mereka imam-imam yang menyeru ke neraka dan pada hari kiamat mereka tidak akan di tolong. Dan Kami ikutkan untuk mereka laknat di dunia ini, sedang di hari kiamat mereka termasuk orang-orang yang dihinakan.*_
_(Quran 28:41-42)_

Alquran juga mengingatkan kita bahwa ada para imam yang di tunjuk oleh Allah sebagai petunjuk manusia :
_*Dan Kami jadikan di antara mereka imam-imam yang memberi petunjuk dengan perintah Kami tatkala mereka bersabar dan adalah mereka yakin kepada ayat-ayat Kami.*_
_(Quran 32:24)_

Pastilah, pengikut sejati _(Syiah)_ dari imam-imam tersebut yang akan menjadi orang paling patuh pada imamnya atau yang paling loyal terhadap pemimpin mereka.

Syiah dalam Hadis yg
Di dalam sejarah Islam, *“Syiah”* sudah digunakan secara khusus bagi pengikut
Imam Ali as.

Istilah ini bukan baru ditemukan setelahnya!
Manusia pertama
yang menggunakan terma ini adalah Rasulullah sendiri.

Ketika ayat ini
diturunkan:
_*Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh mereka itulah sebaik-baiknya makhluk*_
  _(Quran 98:7)_

Nabi saw. berkata kepada Ali: _*"Ini adalah untuk engkau dan Syiahmu"*_

Beliau saw melanjutkan perkataannya: _*"Saya berjanji dengan Dia yang mengatur kehidupan saya bahwa _ orang ini* (Ali) *dan _Syiahnya akan selamat di hari kiamat”*_

_Jalal al-Din al-Suyuthi, Tafsir al-Durr al-Manthur, (Kairo) jil. 6, hal. 379_

_Ibn Jarir al-Tabari, Tafsir Jami' al-Bayan, (Kairo) jil. 33, hal. 146._

_Ibn Asakir, Ta'rikh Dimashq, vol. 42, hal. 333, hal. 371._

_Ibn Hajar al-Haytsami, al-Sawa'iq al-Muhriqah, (Kairo) Ch. 11, Bab 1, hal 246-247_

Nabi saw berkata: _*"Wahai Ali!*  (Pada hari kiamat) *engkau dan Syiahmu akan datang kepada Allah dalam keadaan diridai dan meridai, juga akan datang pada-Nya musuh-musuhmu dgn marah dan leher mereka yang kaku* (kepala mereka dipaksa melihat ke atas)._

_Ibn al-'Atsir, al-Nihaya fi gharib al-hadith, (Beirut, 1399), jil. 4 hal. 106_
_al-Tabarani, Mu'jam al-Kabir, jil. 1 hal 319_

_al-Haytsami, Majma' al-Zawa'id, jil. 9, nomor 14168._

Nabi saw. berkata : _*"Berbahagialah, wahai Ali! Sesungguhnya engkau dan Syiahmu akan berada di surga."*_

_Ahmad bin Hanbal, Fadha'il al-Sahaba, (Beirut) jil. 2, hal. 655_

_Abu Nu'aym al-Isbahani, Hilyatul Awliya, jil. 4, hal. 329_
_
al-Khatib al-Baghdadi , Tarikh Baghdad, (Beirut) jil.  12, hal. 289_

_al-Tabarani, Mu'jam al-Kabir, jil. 1, hal. 319_
_al-Haytsami, Majma' al-Zawa'id, jil. 10, hal. 21-22_

_Ibn 'Asakir, Ta'rikh Dimashq, jil. 42, hal. 331-332_

_Ibn Hajar al Haytsami, al-Sawa'iq al-Muhriqah, (Kairo) bab. 11, bag. 1, hal. 247_

  📖
Kata *“Syiah”* bermakna *“pengikut”; “anggota dari suatu golongan”.*_

_Allah telah menyebutkannya di dalam Quran bahwa beberapa hamba-Nya yang saleh (para nabi) adalah *syiah* bagi hamba-hamba-Nya yang saleh._
_*Dan sungguh Ibrahim termasuk dari Syiah-nya* (Nuh)._
       _(Quran 37:83)_

Dan dia _(Musa)_ masuk ke kota ketika penduduknya sedang lengah, dan dia
mendapati padanya dua laki-laki berkelahi.
Seorang dari Syiahnya (Bani Israil)
dan yang seorang lagi dari golongan musuhnya (Qibthi).*_

_*Maka yang dari
golongannya itu meminta pertolongan dari golongan musuhnya.*_
_(Quran 28:15)_

Jadi *Syiah* adalah kata resmi yang digunakan Allah di dalam Alquran-Nya untuk para nabi-Nya yang agung juga para pengikutnya.

Jika seseorang adalah *Syiah* _(pengikut)_ dari hamba-Nya yang saleh, maka tidak ada yang salah untuk menjadi seorang *Syiah*.

   Di sisi lain, jika seseorang menjadi *Syiah* dari seorang tiran atau penjahat, dia akan bernasib sama dengan
pemimpinnya.

  Alquran menyatakan bahwa di hari kebangkitan seseorang akan datang berkelompok, dan setiap kelompok memiliki pemimpin _(imam)_ di akhirat.

  Allah berfirman:
_*(Ingatlah) pada hari di mana setiap orang dipanggil bersama imamnya*_
    _(Quran 17:71)*_

Pada hari kebangkitan, nasib _*“para pengikut”*_ dari setiap kelompok tergantung
dari pada nasib dari para imamnya _(bukti bahwa mereka mengikuti imamnya)._

Allah menyebutkan dalam Alquran bahwa ada dua tipe dari Imam :
_*Dan Kami jadikan mereka imam-imam yang menyeru ke neraka dan pada hari kiamat mereka tidak akan di tolong. Dan Kami ikutkan untuk mereka laknat di dunia ini, sedang di hari kiamat mereka termasuk orang-orang yang dihinakan.*_
  _(Quran 28:41-42)_

Alquran juga mengingatkan kita bahwa ada para imam yang di tunjuk oleh
Allah sebagai petunjuk manusia :
_*Dan Kami jadikan di antara mereka imam-imam yang memberi petunjuk dengan perintah Kami tatkala mereka bersabar dan adalah mereka yakin kepada ayat-ayat Kami.*_
   _(Quran 32:24)_  🕌

_(Ust Mohd Kamilzuhairi Abdul Aziz)_ 

   *اللهم صل على محمد وآل محمد*    🙏🏻

0 comments:

Post a Comment