Wednesday, July 12, 2017

Raih Kemenangan

Secara ilmiah dan realistis, kita terlahir ke dunia ini sebagai pemenang. Karena sebelum lahir, masing-masing kita telah mengikuti sebuah kompetisi luar biasa, konon dengan jumlah peserta hampir 700 juta banyaknya, bukankah itu sangat dahsyat dan luar biasa? Iya. Kita memang luar biasa, kita adalah sang jawara. Itulah realita yang ada, kita terlahir sebagai pemenang.

Alloh SWT telah menciptakan kita melalui perantara seorang ayah dan ibu, dari ratusan juta (100-700 juta) sel sperma sang ayah yang kemudian menuju ke satu tujuan, yakni sel telor ibu. Dari perjalanan menuju sel telor sang ibu itulah dimulainya sebuah kompetisi dahsyat yang sangat luar biasa itu. Bersama ratusan juta peserta yang lain kita berlomba untuk menentukan siapa yang tercepat dan mampu bertahan sampai finish untuk membuahi sel telor. Saat itu hanya satu akan jadi pemenang, dan Alloh menakdirkan kita sebagai pemenang dalam kompetisi itu. Dengan tropi diberikan hak untuk menatap dunia ini, serta menyandang amanah sebagai khalifah di muka bumi-Nya
“Dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: Aku hendak menjadikan khalifah di bumi”….. 
*(QS.al-Baqaroh: 30)*

Jika sejak lahir kita sudah ditakdirkan sebagai pemenang, kenapa sekarang kita harus jadi pecundang. Bukankah dalam sehari setidaknya lima kali kita diseru oleh sang muadzin untuk meraih kemenangan. Subuh ketika sang fajar shadik terbit, siang ketika sang surya tepat di ubun-ubun, dan petang ketika bayang-bayang benda berbentuk sama dengan aslinya; sore ketika sang matahari kembali ke peraduan, dan malam ketika mega merah menghilang.

*“Hayya ‘Alal Falah”* (mari meraih kemenangan) itulah seruan sang muadzin yang mengajak kita untuk selalu meraih kemenangan. Iya, dengan mendirikan shalat kita berarti menuju sebuah kemenangan atau kejayaan. Menang yang tak hanya di dunia. Namun, di akhirat juga nantinya.

“Yang pertama-tama dipertanyakan (diperhitungkan) terhadap seorang hamba pada hari kiamat dari amal perbuatannya adalah tentang shalatnya. Apabila shalatnya baik maka dia beruntung dan sukses dan apabila shalatnya buruk maka dia kecewa dan merugi"
*(HR. An-Nasaa’i dan Tirmidzi)*

Itulah konsep kemenangan dalam Islam, menang ketika di dunia fana, menang ketika di alam Baqa. 
Sebuah kemenangan yang selalu dipinta hamba muslim dalam setiap do’anya.

“…Wahai Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami kebaikan di dunia ini dan kebaikan di akhirat kelak dan hindarkanlah kami dari azab api neraka.”
*(QS. Al-Baqorah: 201)*

Itulah kemenangan hakiki. Dunia-akhirat berjaya. Apalah arti kemenangan di dunia kalau di akhirat sengsara.

Mari sholat, sebelum disholati.
Mari sholat, jangan tidak sholat.
Semoga kita menjadi lebih baik dan bermanfaat utk diri dan sekitarnya.
*Robbana Taqobbal Minna*
Ya Alloh terimalah dari kami (amalan kami), aamiin

😊❤👍

0 comments:

Post a Comment